cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Furnace
ISSN : 25551801     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021" : 7 Documents clear
Pengaruh Temperatur dan Jenis Reduktor terhadap Perolehan Perssen Metalisasi Hasil Reduksi Bijih Besi dari Kalimantan Oediyani, Soesaptri; Milandia, Anistasia; Handayani, Murti
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu sumber daya alam yang dapat dipergunakan sebagai sumber reduktor alternatif adalah arang kayu dan arang tempurung kelapa yang memiliki kandungan fixed carbon cukup tinggi untuk mereduksi bijih besi. Selain itu plastik/polietilen (PE) juga dapat digunakan sebagai sumber reduktor alternatif tambahan, karena PE memiliki rantai senyawa hidrogen dan karbon yang dapat bereaksi pada suhu tinggi. Selain reduktor, temperatur juga berperan penting pada proses reduksi bijih besi. Diperlukan temperatur yang optimum untuk mereduksi bijih besi, tergantung pada jenis bijih. Perbedaan temperatur reduksi dan penggunaan jenis reduktor yang berbeda akan memberikan pengaruh terhadap perolehan persen metalisasi besi spons hasil reduksi bijih besi. Pengaruh penggunaan PE dalam proses reduksi bijih diteliti dalam variasi temperatur, dan variasi jenis reduktor tambahannya. Campuran bijih besi, polietilen, dengan variasi jenis reduktor berupa batubara ; arang kayu ; dan arang tempurung kelapa ; dibuat briket menggunakan mesin press lalu dipanaskan agar PE meleleh dan dapat menguatkan briket, sehingga tidak diperlukan binder lagi untuk merekatkan briket. Briket kemudian direduksi menggunakan muffle furnace dengan variasi temperatur 800; 900; dan 1000oC dengan waktu tahan selama 120 menit, lalu dilakukan pengujian untuk mengetahui persen metalisasi dengan menggunakan analisa basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen metalisasi tertinggi adalah 97,08% diperoleh pada kondisi temperatur 1000oC dengan jenis reduktor berupa arang tempurung kelapa dan tambahan 7,4% PE dan perolehan logam Fe sebesar 62,90%. Data penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa temperatur dan jenis reduktor berpengaruh terhadap persen metalisasi dan banyaknya logam Fe yang terbentuk. Semakin tinggi temperatur, persen metalisasi yang dihasilkan juga semakin tinggi. Penggunaan jenis reduktor dan kandungan fixed carbon yang berbeda juga akan mempengaruhi persen metalisasi dan banyaknya logam Fe yang terbentuk, selain itu penambahan PE sebagai reduktor tambahan juga dapat mempengaruhi persen metalisasi dan logam Fe yang terbentuk pada besi spons.
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Inhibitor Ekstrak Daun Talas Terhadap Laju Korosi Pada Baja API 5L X-52 Dengan Media Korosif H2SO4 0,5 M Herdy Sumada Sitepu; Gadang Priyotomo; Yanyan Dwiyanti
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inhibitor merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan laju korosi. Pada umumnya bahan yang digunakan sebagai inhibitor adalah bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, berbagai penelitian dilakukan untuk mendapatkan inhibitor dari bahan alam yang mengandung antioksidan tinggi. Salah satu tumbuhan tersebut adalah daun talas. Dalam penelitian ini digunakan baja karbon API 5L X-52, dengan media korosif H2SO4 0,5 M dan variasi konsentrasi dari ekstrak daun talas 0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 5000 ppm, dan 10000 ppm. Daun talas diekstrak dengan menggunakan metode maserasi. Efektivitas penggunaan inhibitor organik daun talas dalam asam akan diketahui melalui Uji Imersi (Weight Loss). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi inhibisi meningkat dengan peningkatan konsentrasi inhibitor, yang berarti semakin menurunnya laju korosi. Efisiensi inhibisi optimum diperoleh pada konsentrasi inhibitor 10000 ppm yaitu 79,53% dengan laju korosi 1,62218 mm/tahun.
Pengaruh Media Pendingin Solution Treatment Terhadap Struktur Mikro Dan Modulus Elastisitas Pada Paduan Ti-6Al-6Nb Hasil Hot- Rolling Untuk Aplikasi Biomedis Alhamidi, Ali; Sutowo, Cahya; Basir, Muhammad Idrus Abdul
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paduan  Ti-6Al-6Nb adalah paduan yang  diaplikasikan sebagai material  implant  biomedis. Akan tetapi sifat modulus elastisitas masih diatas cortical-bone, sehingga dapat mengakibatkan stress shielding. Alternatif proses untuk menurunkan modulus elastistas dengan cara solution treatment dengan pemanasan diatas temperatrur β-transus dikuti pendinginan yang cepat untuk mendapatkan % intensitas fraksi fasa β yang tinggi. Pada studi ini paduan Ti-6Al-6Nb as-cast di homogenisasi pada temperature 1050°C selama 12 jam, kemudian dicanai (Hotroll) panas dengan total reduksi 60% (dari tebal 10 mm menjadi 4 mm) pada temperature 1000°C dan selanjutnya dilakukan solution treatment pada 1100°C selama 2 jam dan didinginkan dengan air, oli dan udara. Pengamatan struktur mikro dilakukan dengan OM dan SEM-EDS. Analisa fasa diamati dengan uji XRD dan sifat mekanis diuji ultrasonic dan kekerasan. Hasil pengujian dan analisa menunjukan bahwa nilai modulus elastisitas dicapai pada paduan yang di ST dengan pendingin oli sebesar 106,71 GPa. Hal ini konsiten dengan hasil pengamatan struktur mikro, yaitu hadirnya β- transformed  dan  ini  juga  sesuai  dengan  analisa  XRD  dan  intensitas  fraksi  fasa,  dimana  peak dan %intensitas fraksi fasa β (35 %) meningkat pada paduan yang di ST dan oil quench.
Pengaruh Silikon dan Fosfor Disekitar Eutektik Point Aluminium terhadap Penyusutan Darma, Angga Kurnia; Koswara, Koswara; Fitrullah, Muhammad
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan ingot alumunium dengan menggunakan bijih bauksit mengalami kecenderungan yang naik. Salah satu upaya untuk mengurangi pemanfaatan bijih bauksit secara terus menerus adalah mengganti raw material dengan menggunakan bahan scrap kaleng alumunium. Namun perbedaan komposisi komponen kaleng menjadi salah satu hambatan besar, terlebih lagi kecenderungan alumunium untuk menyusut. Dilatarbelakangi oleh kedua hal tersebut, maka dalam penelitian ini digunakan scrap kaleng alumunium dengan preparasi untuk penghilangan kadar air pada suhu 1500C dan variabel decoating pada suhu 400, 450, 500, 5500C. 5 kaleng alumunium dilebur dengan pancingan 1 kg alumunium ingot sehingga menjadi 6 buah cetakan ingot lalu diambil 2 buah cetakan yang diguanakan untuk membuat master alloy AlSi dan AlNi. Untuk mengurangi penyusutan digunakan penambahan Si dalam bentuk variable yaitu sebesar 12, 12.3, 12.6, dan 13% dengan penambahan master alloy AlNi sebanyak 3%. Hal ini dilakukan untuk mengurangi besar susutan pada kaleng alumunium.
Simulasi Monitoring Proses Flotasi Kolom Dengan Electrical Capacitance Volume Tomography Haryono, Didied; Nugraha, Harisma; Faishal, Hermansyah Emir
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Flotasi merupakan proses pemisahan mineral berharga dari pengotornya. Monitoring proses flotasi saat ini hanya bisa dilakukan pada sumbu x-y. Untuk memonitoring pada sumbu x, y dan z digunakan teknologi tomografi yaitu Electrical Capasitance Volume Tomography (ECVT). Untuk melihat kemampuan sistem ECVT dalam memonitoring proses flotasi dilakukan simulasi dengan software komputasi OpenFOAM. Tahap pertama simulasi ini adalah melakukan studi literatur tentang simulasi CFD dan Simulasi ECVT untuk menentukan batasan simulasi. Tahap kedua yaitu melakukan simulasi CFD flotasi kolom dengan variabel; ukuran gelembung dan kecepatan injeksi udara atau laju alir udara. Tahap ketiga melakukan simulasi ECVT dengan objek gelembung statis dan tahap terakhir melakukan simulasi integrasi ECVT-CFD. Pada gelembung 3, 6 dan 9 layers didapatkan distribusi permitivitas dari objek yang berada didalam sensor yang ditampilkan dalam bentuk peta warna. Pada daerah warna yang lebih cerah menandakan daerah gelembung. Dengan distribusi permitivitas relatif Daerah gelembung 3, 6 dan 9 layer berturut-turut 0,2584, 0,2563, dan 0.,2495. Sedangkan daerah warna yang lebih gelap (merah) menandakan daerah air dengan dtsribusi permitivtas ralatif adalah 1. Pada simulasi gelembung dinamis diperoleh volume gelembung untuk setiap laju udara yang diberikan 3, 4, dan 5 liter/menit yaitu 13.319 mm3, 15.733 mm3 dan 22.337 mm3. Jumlah gelembung hasil simulasi flotasi kolom pada laju alir udara 3,4 dan 5 liter/menit adalah 14,75%, 15,63% dan 19,34%. Sedangkan hasil eksperimen 14,06%, 15,23%, dan 18,55%. Berdasarkan hasil tersebut simulasi flotasi kolom yang dilakukan mampu menghasilkan gelembung dengan kondisi yang hampir sama dengan eksperimen.
Karakterisasi Sifat Termal Pada Komposit Nano Epoksi Berpengisi Sn-Ag dengan Variasi Komposisi Filler dan Temperatur Curing Aziz, Abdul; Muharom, Abu Abdurachman; Milandia, Anistasia
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa tahun terakhir banyak dilakukan penelitian tentang ECA (Electrically Conductive Adhesives) yang bertujuan untuk menggantikan solder konvensional Sn/Pb pada aplikasi mikroelektronika. Namun, pada saat ini ECA masih belum bisa menggantikan solder konvesional Sn/Pb di semua aplikasi karena memiliki banyak kekurangan sehingga belum dapat dioptimalkan penggunaannya disemua aplikasi. Nanomaterial berbasis polimer telah secara intensif dipelajari untuk menggantikan bahan interkoneksi berbasis logam dan berbagai upaya penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan sifat material ECA. Nanokomposit berbasis polimer memiliki banyak keunggulan dibandingkan material komposit konvensional, makro maupun mikro. Keunggulannya antara lain meningkatkan sifat elektrik, konduktivitas termal, sifat mekanik dan resistansi terhadap suhu tinggi. Pada penelitian ini dilakukan sintesis nano komposit epoksi resin dengan filler Sn-3,5Ag yang dapat digunakan sebagai aplikasi ECA dengan variasi komposisi filler Sn-3,5Ag sebanyak 0,005%; 0,05%; 0,5% dan variasi temperatur curing pada temperatur ruang (25OC), 65OC, dan 90OC selama 90 menit. Hasil sintesa epoksi nano komposit dikarakterisasi untuk mengetahui pengaruh dari variabel yang digunakan. Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji termal menggunakan DSC. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, Nilai Tg yang paling optimum diperoleh pada sampel dengan penambahan filler Sn-Ag 0,05% wt dengan proses temperatur curing 65OC yaitu sebesar 46,09OC. Dan juga pada sampel tersebut diperoleh nilai kekuatan tarik tertinggi sebesar 33,72 Mpa. Sedangkan nilai Td tertinggi diperoleh pada sampel dengan penambahan filler Sn-Ag 0,05% wt dengan proses temperatur curing 25OC yaitu sebesar 377,57OC.
Inspeksi Cacat Sambungan Las Pelat Baja Karbon Rendah menggunakan Magnetic Induction Tomography dengan Sensor Planar 2 Channel Fitriani, Annisa Nur; Haryono, Didied; Al-huda, Mahfudz
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan logam merupakan proses fabrikasi untuk membuat sambungan antara dua atau lebih logam dengan memanaskannya hingga mencapai titik leleh logam tersebut dengan atau tanpa penggunaan tekanan dan logam pengisi. Kualitas hasil lasan dipengaruhi oleh ada tidaknya cacat pada hasil lasan. Cacat adalah diskontinuitas dengan ukuran melebihi batas dari spesifikasi dan standar yang telah ditentukan. Diskontinuitas las merupakan interupsi pada struktur lasan seperti ketidakhomogenan sifat mekanik, metalurgi, atau fisika pada material atau lasan. Salah satu metode untuk mengetahui keberadaan diskontinuitas adalah dengan pengujian tidak merusak (non- destructive test). Metode pengujian tidak merusak yang umum digunakan untuk menginspeksi hasil lasan adalah radiografi dan ultrasonik. Saat ini, salah satu metode yang sedang dikembangkan untuk pengujian tidak merusak adalah Magnetic Induction Tomography (MIT). Selain karena bersifat non-intrusive dan contacless, kelebihan MIT adalah aman dari bahaya radiasi dan relatif murah. Penelitian ini menggunakan sensor MIT fleksibel dengan koil pemancar dan koil penerima terbuat dari koil tembaga. Kedua koil dililit sebanyak tiga kali hingga membentuk koil spiral berdiameter 5 mm. Sampel yang digunakan adalah pelat baja A53 yang telah diberi cacat buatan. Eksperimen dilakukan dengan menggeser sensor secara perlahan searah sumbu-x melewati lokasi diskontinuitas. Diskontinuitas yang diinspeksi adalah cacat lubang berdiameter 1-4 mm serta cacat retak dengan orientasi arah horizontal dan vertikal. Perubahan fase yang diperoleh untuk cacat lubang berdiameter 1, 2, 3, dan 4 mm berturut-turut adalah 2.1o, 8.7 o, 10.1 o, dan 19.5 o. Sedangkan perubahan fase tertinggi yang diperoleh untuk cacat retak horizontal dan vertikal berturut-turut adalah 14 o dan 3 o.

Page 1 of 1 | Total Record : 7